Jumat, 18 November 2022

TEKS PROKLAMASI KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA

 

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sejarah & Penjelasannya

16 August 2022
Share
Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sejarah & Penjelasannya

Berikut ini teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 1945 versi asli. Baca kembali untuk memahami sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.


17 Agustus 1945 merupakan tanggal yang sangat bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia. Di hari itu, Bung Karno dan Bung Hatta membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaan bangsa.

Peristiwa proklamasi ini tidak boleh dilupakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, telah terjadi banyak peristiwa dan pengorbanan yang dilakukan sebelum kemerdekaan diproklamirkan.

Kini, semua rakyat Indonesia merayakan 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Bagi kamu yang ingin meningkatkan rasa nasionalisme dan rasa cinta terhadap Tanah Air, simak teks, makna serta latar belakang dari peristiwa proklamasi berikut ini!

Baca Juga: Biografi Singkat Presiden Soekarno dari Penjara Sukamiskin ke Istana Negara

Teks Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Teks proklamasi berisi pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka dari genggaman penjajahan. Teks proklamasi disusun oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebarjdo. Sementara itu, teks ini diketik dengan mesin tik oleh Sayuti Melik.

Isi Teks Proklamasi

Adapun isi teks proklamasi lengkap dengan tanda tangan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta adalah sebagai berikut:

isi teks proklamasi

“Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta”

Begitulah bunyi dari teks proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Presiden pertama Indonesia di halaman rumahnya. Setelah melalui banyak penderitaan, bersama dengan rekan-rekannya yang sejalan, beliau menyatakan kemerdekaan NKRI.

Makna Naskah Proklamasi

upacara proklamasi kemerdekaan

Sumber Gambar: SMAN 1 Tulang Bawah Tengah Lampung

Adapun makna dari pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ini adalah:

  • Titik puncak perjuangan bagi bangsa Indonesia melawan penjajah.

Dalam hal ini, Indonesia yang telah dijajah selama kurang lebih 3,5 abad menyatakan kedudukannya dan kemerdekaannya melalui perjuangan para pahlawan dan diakhiri dengan pembacaan teks proklamasi.

  • Menjadi sumber hukum bagi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebelum dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan, negara kita dikuasai dan dipimpin oleh pihak penjajah. Setelah dibacakan, sumber hukum dan pemerintahan sepenuhnya pindah ke tangan Indonesia.

  • Awal berlakunya hukum nasional.

Serupa dengan poin sebelumnya, kini hukum-hukum yang berlaku dibuat oleh kesepakatan pemimpin Indonesia dan hukum kolonial yang diberlakukan oleh negara penjajah sudah tidak lagi berlaku.

  • Sebagai awal terbebasnya penderitaan rakyat.

Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia juga menyatakan bahwa masa kemiskinan, ketidakbebasan, kebodohan, dan kerja paksa rakyat telah berakhir.

Baca Juga: Deretan Pahlawan Nasional Indonesia Paling Dikenal Sepanjang Masa

Sejarah Singkat Proklamasi

Pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945 menjadi titik balik di mana pada akhirnya Republik Indonesia berhasil didirikan setelah berjuang selama puluhan tahun di masa penjajahan Belanda dan Jepang. 

Peristiwa ini sempat menimbulkan perselisihan antara golongan muda dan tua, tetapi tujuan mereka hanya satu, memerdekakan Indonesia. 

  • 15 Agustus 1945
peristiwa rengasdengklok

Sumber Gambar: Wikimedia

Proklamasi tidak dapat dilepaskan dari peristiwa bom Hiroshima dan Nagasaki oleh sekutu yang terjadi pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.

Setelah kejadian tersebut, Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945.

Dengan cepat, golongan muda yang mengetahui lewat siaran radio BBC milik Inggris mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan proklamasi.

Namun, dwitunggal menolak karena belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Jepang. Golongan tua memberikan pendapat bahwa lebih baik menunggu sampai 24 Agustus atau tanggal yang ditetapkan Marsekal Terauchi untuk waktu kemerdekaan Indonesia.

Para pemuda dibawah pimpinan Sukarni, Chairul Saleh, dan Wikana sepakat untuk mengamankan dwitunggal bersama Ibu Fatmawati dan Guntur ke Rengasdengklok, dengan harapan agar mereka dapat mengabulkan keinginan para pemuda pada tanggal 15 Agustus.

  • 16 Agustus 1945
rumah tadashi maeda

Sumber Gambar: Agile2021

Sepanjang hari tanggal 16 Agustus 1945, tidak tercapai kesepakatan apapun hingga pada sore hari, Ahmad Soebardjo datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskan dwitunggal dengan kesepakatan bahwa proklamasi akan terjadi esok hari.

Pada malam itu juga, rombongan berangkat ke kediaman Laksamana Maeda di Meiji Dori No. 1 untuk membahas permasalahan tersebut.

Maeda lalu mempersilahkan ketiga tokoh, Soekarno-Hatta-Radjiman untuk menemui Gunseikan.

Sayangnya, jawaban Gunseikan mengecewakan karena Jenderal Nishimura yang memimpinnya melarang segala bentuk upaya perubahan situasi yang dilakukan. Ketiga tokoh bersepakat bahwa Jepang tidak dapat diharapkan lagi dan kemerdekaan harus dirancang secepatnya.

Anggota PPKI yang menginap di hotel Des Indes segera dikawal oleh Sukarni dan kawan-kawan menuju rumah Maeda.

  • 17 Agustus 1945
pembacaan teks proklamasi

Sumber Gambar: Wikimedia

Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta, dan Soebardjo di ruang makan Maeda.

Naskah sebanyak dua alinea yang penuh dengan pemikiran tersebut, selesai dibuat 2 jam kemudian.

Tanpa waktu lama, Sayuti Melik didampingi BM DIah lalu mengetik naskah proklamasi dan diberikan kembali kepada Soekarno untuk ditandatangani.

Pukul 10.00 WIB hari yang sama, di halaman rumah Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, naskah proklamasi dibacakan dalam suasana yang damai.

Prosesi yang sebenarnya tanpa protokol ini tidak menghalangi euforia rakyat dalam merayakan dan menyebarkan berita luar biasa ini.

Baca Juga: Mengingat Kembali Jasa Para Pahlawan Lewat Tempat Bersejarah di Kota Pahlawan

Selain melambangkan puncak perjuangan, pembacaan teks proklamasi menjadi prosesi yang sakral dan penuh haru bagi bangsa Indonesia. Penggalan teks singkat tersebut adalah pernyataan bahwa pada akhirnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia telah berdiri sendiri tanpa kuasa asing di atasnya.

Cari tahu sejarah pembentukan Republik Indonesia dengan membaca berbagai literatur sejarah. Toppers dapat temukan berbagai buku sejarah Indonesia bahkan dunia secara lengkap dan lebih hemat hanya di Tokopedialho

Jadi, tunggu apalagi? Yuk install dan buka aplikasi Tokopedia sekarang juga!

Penulis: Lazuardi, Abya Zara

Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar